Di
usia yang hampir mencapai 18 tahun tidak bisa dipungkiri bahwa gerakan KAMMI
telah melahirkan banyak alumni dan kaum intelek yang bergerak dibidang nya
masing-masing, yang mengisi ruang-ruang
pengabdian ditengah-tengah masyarakat dan Negara. Mereka tampil di
eksekutif, legislative, yudikatif, swasta maupun di kalangan professional,
kiprah mereka kadang mengejutkan gerakan yang usianya hampir setengah abad baik
dalam profesionalitas, integritas, penguasaan wawasan dan jaringan.
mereka lahir dari Gerakan KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia. Dengan segala perangkat dan manhaj kaderisasi didalamnya.
Salah satu rahim utama gerakan KAMMI adalah Madrasah KAMMI yang diawal-awal
dikenal dengan Taklim Pekanan.
Dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI kita mendapatkan sebuah
penjelasan tentang apa itu Madrasah KAMMI. Madrasah KAMMI (MK) adalah sarana
kaderisasi bagi seluruh kader yang telah mengikuti DM ( Daurah Marhalah ), yang
dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kader sesuai
dengan IJDK (Indeks Jati Diri Kader) KAMMI.
Jika di ibaratkan sebuah tubuh MK adalah jantung dari gerakan
KAMMI secara keseluruhan. Ia yang akan memompa semua darah yang diperlukan
dalam aktifitas KAMMI yang begitu banyak baik itu aktifitas Ruhiyah, Fikriyah
maupun Jasadiyah para kadernya. Kita bayangkan jika jantung ini rusak atau
sekedar berhenti berdetak sebentar saja maka akan terpengaruh pada semua
gerakan KAMMI baik personal setiap SDMnya maupun output dasri semua kegiatan
didalam tubuh KAMMI, maka oleh karena itu MK merupakan peranan yang sangat
penting dalam menyiapkan generasi selanjut nya agar regenerasi dalam gerakan
KAMMI bisa berjalan dengan baik.
Untuk merancang madrasah KAMMI yang efektif dan dinamis
terlebih dahulu harus mengetahui kondisi madrasah KAMMI yang ada pada hari
ini,sehingga kita bisa menganalisis kekurangan dan kelibihan nya,dengan
mengetahui kekurangan nya kita bisa memulai langkah baru yang strategis demi
perbaikan madrasah KAMMI kedepannya. kondisi hari ini bahwa MK mempunyai
masalah yang sangat mendasar, Masalah ini selanjutnya mempengaruhi unsur-unsur penting di dalamnya
seperti pemandu dan peserta itu sendiri. Tetapi sebelum jauh masuk kesitu, saya
akan sedikit mencoba menguraikan permasalahan apa saja yang dihadapi MK
sekarang.
Pertama kurang nya kesadaran kader untuk belajar,sehingga
banyak kader yang kurang memahami materi,yang kemudian hal ini dibiarkan saja
sehingga berdampak terhadap pengatahuannya, dan membuat rasa ingin tahu mereka
berkurang dan berdampak terhadap kondisi madrasah KAMMI yang kurang sehat
karena mereka malas menghadiri MK.
Kedua, tidak
adanya kesadaran kader Anggota Biasa 2 (AB2) untuk memandu. Dari sisi inilah
salah satu krisis bagi MK yang paling besar. Tidak mudah memang untuk
mengalokasikan waktu untuk mendidik kader. Apalagi agenda gerakan begitu padat.
Ditambah lagi dengan kesibukan masing-masing pemandu dengan agenda-agenda
pribadinya (belajar, kuliah, dll). Dan terkadang kurangnya pemahan pemandu
terhadap materi yang ingin disampaikan
membuat pertemuan MK menjadi membosan kan yang membuat adik-adik yang
mengikuti MK kurang betah dan akhirnya lambat laun mereka akan menghilang.
Ketiga,
tindak lanjut pasca MK. Sebagaimana yang sudah dijelaskan dimuka, MK
dilaksanakan selama delapan bulan. Saya pikir interval waktu tersebut cukup
untuk menghabiskan pembahasan seluruh materi di dalam kurikulum. Tetapi tidak
cukup untuk menjamin kader agar bertahan di KAMMI.
Nah, dari ketiga masalah tersebut intinya menumbuhkan
kesadaran dalam belajar,dan pemandu harus mempunyai banyak cara atau ilmu dalam
mengelola MK sehingga adik-adik tidak bosan dalam menghadiri MK dan membuat
kesan pertama MK semenarik mungkin sehingga adik-adik semangat dalam mengikuti
MK, dan selalu membuat suasana baru dalam mengisi MK, dan pasca MK usahakan
adik-adik menjadi pemandu sehingga terus terjadi regenerasi dalam gerakan
KAMMI. Dan evalusai juga sangat penting untuk kelancaran MK.
Kelompok MK ibaratkan sebuah keluarga ada orang tua dan
anak-anaknya,tentu agar supaya seorang anak tumbuh berkembang menjadi dewasa
dan mempunyai keperibadian yang bagus tentu butuh kasih sayang dan perhatian
lebih dari seorang tua sehingga kelak anak tersebut menjadi seperti apa yabg di
harapkan orangtua pada umumnya, akan tetapi jika orangtua kurang perhatian dan
kasih sayang tentu ia akan mencari perhatian dan kasih sayang di tempat lain
sehingga ia mencari komunitas lain yang seperti anak tersebut ingin kan,jika
anak tersebut salah mencari komunitas dan salah dalam pergaulan maka tingkah
lakunya akan buruk. Begitu juga dengan MK jika Pemandu di ibaratkan orangtua
jika pemandu perhatian kepada adik-adiknya,menanyakan kabar jika tidak datang
ditanya ,memberikan solusi atas masalahnya tentu adik-adiknya akan betah dalam
MK tersebut,namun jika pemandu kurang perhatian cuek,acuh tak acuh sehingga
terkadang MK nya kurang efektif dan adik-adik nya akan mencari tempat lain yang
di anggap lebih ia senangi dari pada MK yang sekarang dan lama-kelamaan MK nya
bubar. Ini lah peran penting seorang Pemandu.
Note : Tulisan ini dibuat sebagai syarat untu mengukuti DPMK (Daurah Pemandu MK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar