Tidak bisa di pungkiri
bahwa menjadi seorang penulis pemula atau menjadi orang yang baru belajar
menulis banyak hambatan dan tantangan, perlu bekerja keras dan membanting otak
untuk mulai menulis, yang ada dalam pikiran besok mau nulis apa ya?,,besok nya
lagi mau nulis apa ya? Belum lagi memikirkan diksi yang tepat,koherensi antara
kalimat, tanda penghubung dan masih banyak yang lainnya, memang benar seperti
yang di bilang oleh para penulis yang sudah lama berkecimpung dalam dunia
kepenulisan akan berkata untuk memulai menulis jangan terlalu memikirkan isi
tulisan,tulis aja apa yang bisa ditulis, tapi masalah nya kalau tidak mulai
mengasah otak agar lihai memakai diksi dalam tulisan,agar tulisan bisa bagus
tentu harus belajar juga. Akan berbeda dengan orang yang sudah sering menulis
setiap moment pasti bisa di jadikan sebuah tulisan yang bisa menginspirasi orang banyak.
Untuk penulis pemula
biasanya agak susah untuk tetap istiqomah menulis,padat nya aktivitas juga
salah satu hambatan untuk membuat tulisan karena kurangnya manejemen waktu yang
baik,kadang mempunyai semangat yang tinggi dalam menulis kadang juga tidak
semangat dalam menulis. Salah satu penyakit yang susah obatnya buat penulis
pemula adalah rasa malas karena tidak biasa dalam menulis, salah satu
penyebabnya biasanya karena kita tidak mempunyai ide untuk menulis.
Saya mempunyai seorang
junior di kampus beliau sudah menjadi penulis dan sudah menerbitkan sebuah
buku, beliau bercerita bahwa ide itu ada dimana-mana, bahkan disekitar kita
banyak sekali ide yang bisa kita buat menjadi sebuah tulisan akan tetapi
biasanya kita kurang peka dalam menangkap ide tersebut,ide itu ada dimana-mana
misalnya ketika dikampus kita sedang ngumpul bareng,ngobrol, bagi seorang
penulis tentu dia tidak akan hanya melewati waktu tersebut hanya dengan
nongkrong,tentu ia akan mengamati lingkungan sekitar,sikap kawan-kawan nya,
kalimat yang timbul dari pembicaran,setiap ada kalimat atau hal yang menarik
pasti akan dibuat tulisan atau dengan kata lain selalu ada hikmah dalam setiap
moment,selalu ada ide-ide besar dalam setiap moment (ini untuk penulis yang
handal), bagaimana dengan kita dengan penulis pemula?? Tentu beda lagi
ceritanya..heheh
Pernah kah mendengar
kalimat futur literasi? Mungkin udah
ada yang pernah mendengar,mungkin juga ada yang baru pertama kali mendengar
kalimat futur literasi. Bagi aktivis dakwah mungkin sudah sering mendengar kata
futur, yaitu suatu keadaan lemahnya iman atau suatu masa dimana kita lebih
banyak berbuat maksiat di banding kebaikan. Sedangkan futur literasi adalah
dimana seseorang sudah jarang membaca dan jarang menulis. Futur literasi juga
salah satu penyebabnya seorang penulis pemula malas membuat tulisan sehingga
kurang produktif karena ia juga malas membaca sehingga minimnya ide yang bisa
dituangkan dalam sebuah karya baik itu tulisan dan sebagainya.
Bagi aktivis dakwah
orang yang futur akan hilang ke futuran nya jika berkumpul dengan kawan-kawan
sesama aktivis karena dengan berkumpul dengan orang soleh akan bertambah
keimanan kita, begitu juga dengan futur literasi, agar kita tidak futur
literasi maka kita harus berkumpul dengan orang-orang yang hobi menulis dan
membaca dengan berkumpul dengan orang-orang tersebut akan menjadi penyemangat
kita salah satunya dengan bergabung di ODOP, mungkin ada suatu masa dimana kita
akan futur literasi akan tetapi karena melihat grup ODOP di WA yang selalu
ribut akan membuat kita mulai semangat lagi karena iri dengan kawan-kawan yang
istiqomah dan selalu mengupdate tulisannya.
Memang sebagai penulis
pemula harus sadar tidak ada lagi yang bisa dekerjakan jika ingin menjadi
penulis yang baik selain menulis, harus bisa melawan rasa malas dan jangan
sampai kita menjadi orang yang futur literasi.
Ini lah yang dialami
saya hari ini rasanya bingung mau nulis apa, mungkin karena futur literasi,hehehe
Wah bermanfaat banget informasinya. Padahal bingung mau nulis apa, tapi ini mah keren banget. Lanjutkan ^^
BalasHapushehehehhehe..tulisan nya amburadul
BalasHapus