Pages - Menu

Jumat, 12 Februari 2016

Haruskah putus asa dengan hasil IPK yang rendah???

Berapa IPK mu??

Ini lah pertanyaan angker bagi mahasiswa yang kemampuan intelektualnya menengah kebawah, padahal IPK bukan lah salah satu-satunya cara dalam mengukur  suatu kepintaran seseorang, karena kita tidak pernah tau bagaimana seseorang memperoleh IPK, bisa saja IPK tinggi hasil menyontek, melobi dosen, Dan lain-lain.

IPK atau indeks Prestasi Kumulatif bagi sebagian orang merupakan acuan keberhasilan dalam pembelajaran di dunia kampus,sehingga ipk merupakan sesuatu momok yang sangat menakukan bagi sebagian mahasiswa, dan ipk biasanya dijadikan sebagai standar persaingan antar mahasiswa, dan merupakan syarat utama bagi perusahaan dalam mencari IPK, sehingga wajar ketika mahasiswa berusaha keras dalam mencari IPK yang bagus dan cemerlang.




Namun apa daya, seperti yang di katakan pepatah “ ingin hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai” ternyata setelah berusaha keras agar mendapatkan IPK yang bagus, tetapi hasil nya tetap saja kurang memuaskan,IPK yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan atau dengan kata lain dibawah standar, sehingga membuat mahasiswa merasa galau dan putus asa, Namun kita tidak perlu menyesal dan putus asa karena Tuhan sudah mengatur kehidupan seseorang, pasti ada kekurangan dan kelebahin masing-masing pada setiap diri seseorang oleh karena itu fokuslah pada kelebihan kita dari pada menyesali dan menangisi IPK yang kita peroleh hanya membuat diri ini semakin kecewa dan putus asa lebih baik memikirkan hal-hal yang membuat kita lebih semangat, mari kita coba mulai berpekir menjadi mahasiswa yang istimewa meskipun IPK rendah, Anggaplah kuliah itu seperti menu makanan, IPK adalah nasinya, pengembangan Skill dan pola pikir adalah lauk pauknya. Mendewakan IPK sama halnya dengan hanya memakan nasi saja tanpa lauk pauk maka kita akan kekurangan gizi, seperti yang kita ketahui bahwa tujuan kuliah itu tidak hanya mendewakan IPK saja  tetapi kita juga membutuhkan soft skill dan pola pikir, bisa saja kita kita gagal mendapatkan prestasi akademik secarah yang di harapkan karena mungkin sibuk di organisasi kampus atau di komunitas yang diikuti.

Menangisi IPK yang kita peroleh karena tidak sesuai dengan harapan hanya akan membuat kita lupa bahwa kita mempunyai potensi-potensi yang tidak bisa  diukur dengan sebuah angka, bukan kah dengan mengikuti sebuah komunitas dan organisasi-organisasi selama ini telah menimpa dan mengubah pola pikir serta menambah soft skill yang dibutuhkan sebagai seorang profesional? Dengan mengandalkan soft skill bisa saja kita menjadi salah satu karyawan yang dicari-cari perusahaan, dengan pola pikir yang maju kita bisa saja menjadi orang yang berkembang dan sukses tanpa mengandalkan nilai di ijazah, karena banyak orang yang kaya dan sukses mereka tak ber ijazah, setap orang mempunyai kelebihan masing-masing, jadi haram hukumnya untuk cepat menyerah karena IPK yang rendah.

IPK tak sepenuhnya menentukan masa depan seseorang bahkan yang lebih berpengaruh adalah karakte kepeimimpinan seseorang atau jiwa leadersihpnya, terkadang banyak mahasiswa susah tidur,galau karena memikirkan IPK yang rendah, takut jika masa depan nya akan suram karena IPK yang rendah, kita tidak perlu khawatir dengan IPK yang rendah karena itu adalah hasil maksimal yang telah kita usahakan, perhatikan potensi lain yang akan membuat kita menjadi orang besar misalnya dengan memupuk jiwa kepemimpinan dengan aktif di organisi dan komunitas-komunitas yang disukai, karena banyak orang yang IPK nya rendah menjadi orang besar karena memilik jiwa kepemimpinan dan managerial yang baik.

Mendapatkan IPK yang tidak sesuai harapan akan membuat kita sadar bahwa hasil usaha tidak harus berbentuk angka,ilmu yang bermanfaat adalah hal yang utama, misal kita aktif dalam suatu organisi dan aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bisa membantu orang yang membutuhkan baik berupa pendidikan,kesehatan,ekonomi dan lain-lain,ini lebih baik dari pada IPK tinggi yang di peroleh tidak bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Meskipun belum bisa meras bangga dengan IPK yang diperoleh sekarang, tapi pastikan kita mempunyai bekal lain yang bisa diandalkan yaitu segudang pengalaman, meskipun kita tidak bisa membawa sederetan nilai A di transkip tapi kita punya begitu banyak pengalaman yang tidak semua mahasiwa dapatkan karena kita merupakan aktivis organisasi.

Naif jika mengatakan bahwa IPK merupakan hal yang tidak penting sama sekali, tetapi naif juga menggantungkan masa depanmu pada angka-angka mati, iajazah mungkin hanya syarat pertama dalam penyeleksian berkas setelah itu perusahaan akan menggali dari dirimu kualitas yang lebih dari sebatas angka yang tertera di ijazah. Tentu perusahaan akan melakukan wawancara akan menanyakan potensi apa yang dimiliki, pengalaman, amanah yang pernah kita ambil tentu ini kan menjadi point yang sangat penting bagi kita yang sudah mempunyai soft skill dan banyak pengalaman oleh karena itu tidak boleh berkecil hati meskipun IPK rendah.

Dan kita tidak perlumengutuk diri sendiri, jika masih banyak punya waktu dan peluang, saat nya kita mengevaluasi diri cara belajar kita, jika memang cara belajar kita ada yang kurang baik di perbaiki, akan tetapi jika uasaha sudah di lakukan secara maksimal masih belum bisa mendapatkan IPK yang baik mungkin tuhan mempunyai raencana lain, dan maksimalkan di potensi kita yang lain seperti jiwa kepemimpinan,soft skill dan pengalaman.

Wallahua’alam bissawab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar