Pages - Menu

Jumat, 26 Februari 2016

Tumpulnya kekeritisan mahasiswa

Tulisan ini dibuat karena kegelisahan penulis  melihat kondisi mahasiswa dikampus kurang menunjukan taringnya sebagai mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa, disetiap orientasi mahasiswa baru seringkali  di dengungungkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan (Agen of change), akan tetapi kata tersebut hanya sebatas kata yang kurang prakteknya, banyak mahasiswa yang study oriented yang ada di dalam pikiran nya hanya kuliah,mengejar SKS kemudian membuat skripsi,mencari IPK tinggi sehingga apatis terhadap keadaan kampus. berawal dari hal tersebut membuat kekeritisan mahasiswa berkurang. Dalam perkuliahanpun dosenpun jarang mengajak mahasiswa untuk juga peka terhadap keadaan lingkungan hanya terfokus pada mata kuliah yang di ampuhnya.

Di kampus juga terdapat organisasi internal kampus atau lembaga mahasiswa tempat mahasiswa belajar mengembangkan diri,mengupgrade diri,menambah kapasitas keilmuan nya dan juga menambah soft skill.  lembaga mahasiswa juga bertujuan untuk menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial kepada setiap mahasiswa terhadap internal universitas dalam hal mengkritisi setiap kebijakan rektorat beserta jajarannya maupun persoalan terhadap pemerintahan negara.
Namun realita saat ini kegiatan-kegiatan lembaga kampus yang bisa menambah kekeritisan mahasiswa mulai berkurang bahkan bisa dibilang tidak ada. Organisasi intra kampus sudah jarang mendiskusikan isu-isu lokal maupun nasional terkait permasalahn hukum,ekonomi sosial dan budaya padahal pasca kampus kita akan menghadapi hal tersebut secara langsung. Diskusi organisasi intra kampus hanya dipenuhi dengan agenda-agenda internal. Mulai dari acara orientasi mahasiswa baru hingga musyawarah mahasiswa, sehingga seiring berjalannya waktu banyak mahasiswa yang tumpul kekeritisannya.

Organisasi intra kampus yang seharusnya mengadakan kegiatan-kegiatan yang menambah kekeritisan mahasiswa malah lebih banyak kegiatan yang kurang bermanfaat bahkan bisa dibilang bahwa organisasi intra kampus hanya sebagai event organizer, organisasi intra kampus yang seharusnya menyajikan kegiatan-kegiatan yang progresif kepada mahasiswa, justru saat ini hanya membuat event-event yang hanya bersifat kesenangan (hura-hura) di kalangan mahasiswa itu sendiri. Seperti menyajikan event-event musik, lomba-lomba olahraga bahkan sampai ada lomba game online, mirisnya tidak sedikit mahasiswa yang justru menggemari event yang disajikan tersebut.Padat nya even-event tersebut hanya membuat mahasiswa jauh dari pengkajian keilmuan, penelitian, dan membuat mahasiwa tidak peduli dengan kebijakan-kebijakan kampus.

Sudah seharusnya organisasi intra kampus/lembaga mahasiswa menyelenggarakan event yang lebih berguna, seperti seminar-seminar keilmuan dan isu-isu nasional diperbanyak ‒minimal mengajak mahasiswa diskusi- diskusi di pojokan kampus dan tentunya tidak perlu mengerluarkan banyak biaya.
Kerena lembaga mahasiswa adalah suatu sarana terbaik untuk pembelajaran organisasi dan kepemimpinan di lingkungan internal kampus sekaligus untuk menciptakan rantai intelektual, budaya kritis terhadap segala sesuatu dan kepekaan sosial mahasiswa itu sendiri.



3 komentar:

  1. Iya Bener. Semoga makin baik ke depannya. Semangat.
    Salam Kenal. Yesi ODOP :)

    BalasHapus
  2. Setuju. Saat ini masih banyak mahasiswa yang belum sadar bahwa ia perlu mengembangkan bakat dan kemampuannya melalui organisasi. Namun sy kira mahasiswa juga harus 'study oriented' untuk meningkatkan ilmunya. Jadi, kuliah oke, organisasi oke dan semua itu dilakukan untuk memberikan pengaruh yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.
    Salam kenal. Veniy anggota ODOP :)

    BalasHapus
  3. sip,,,terimakasih sudah mampir salam kenal ya,,,

    BalasHapus