Tulisan
ini dibuat karena kegelisahan penulis melihat kondisi mahasiswa dikampus
kurang menunjukan taringnya sebagai mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa,
disetiap orientasi mahasiswa baru seringkali di dengungungkan bahwa
mahasiswa adalah agen perubahan (Agen of
change), akan tetapi kata tersebut hanya sebatas kata yang kurang
prakteknya, banyak mahasiswa yang study
oriented yang ada di dalam pikiran nya hanya kuliah,mengejar SKS kemudian
membuat skripsi,mencari IPK tinggi sehingga apatis terhadap keadaan kampus.
berawal dari hal tersebut membuat kekeritisan mahasiswa berkurang. Dalam
perkuliahanpun dosenpun jarang mengajak mahasiswa untuk juga peka terhadap
keadaan lingkungan hanya terfokus pada mata kuliah yang di ampuhnya.
Di
kampus juga terdapat organisasi internal kampus atau lembaga mahasiswa tempat
mahasiswa belajar mengembangkan diri,mengupgrade diri,menambah kapasitas
keilmuan nya dan juga menambah soft skill. lembaga
mahasiswa juga bertujuan untuk menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial
kepada setiap mahasiswa terhadap internal universitas dalam hal mengkritisi
setiap kebijakan rektorat beserta jajarannya maupun persoalan terhadap
pemerintahan negara.
Namun
realita saat ini kegiatan-kegiatan lembaga kampus yang bisa menambah
kekeritisan mahasiswa mulai berkurang bahkan bisa dibilang tidak ada.
Organisasi intra kampus sudah jarang mendiskusikan isu-isu lokal maupun
nasional terkait permasalahn hukum,ekonomi sosial dan budaya padahal pasca
kampus kita akan menghadapi hal tersebut secara langsung. Diskusi organisasi
intra kampus hanya dipenuhi dengan agenda-agenda internal. Mulai dari acara
orientasi mahasiswa baru hingga musyawarah mahasiswa, sehingga seiring
berjalannya waktu banyak mahasiswa yang tumpul kekeritisannya.
Organisasi
intra kampus yang seharusnya mengadakan kegiatan-kegiatan yang menambah
kekeritisan mahasiswa malah lebih banyak kegiatan yang kurang bermanfaat bahkan
bisa dibilang bahwa organisasi intra kampus hanya sebagai event organizer, organisasi intra
kampus yang seharusnya menyajikan kegiatan-kegiatan yang progresif kepada
mahasiswa, justru saat ini hanya membuat event-event yang hanya
bersifat kesenangan (hura-hura) di kalangan mahasiswa itu sendiri. Seperti
menyajikan event-event musik, lomba-lomba olahraga bahkan sampai ada
lomba game online, mirisnya
tidak sedikit mahasiswa yang justru menggemari event yang disajikan
tersebut.Padat nya even-event tersebut hanya membuat mahasiswa jauh dari
pengkajian keilmuan, penelitian, dan membuat mahasiwa tidak peduli dengan
kebijakan-kebijakan kampus.
Sudah
seharusnya organisasi intra kampus/lembaga mahasiswa menyelenggarakan event
yang lebih berguna, seperti seminar-seminar keilmuan dan isu-isu nasional
diperbanyak ‒minimal mengajak mahasiswa diskusi- diskusi di pojokan kampus dan tentunya
tidak perlu mengerluarkan banyak biaya.
Kerena
lembaga mahasiswa adalah suatu sarana terbaik untuk pembelajaran organisasi dan
kepemimpinan di lingkungan internal kampus sekaligus untuk menciptakan rantai
intelektual, budaya kritis terhadap segala sesuatu dan kepekaan sosial
mahasiswa itu sendiri.
Iya Bener. Semoga makin baik ke depannya. Semangat.
BalasHapusSalam Kenal. Yesi ODOP :)
Setuju. Saat ini masih banyak mahasiswa yang belum sadar bahwa ia perlu mengembangkan bakat dan kemampuannya melalui organisasi. Namun sy kira mahasiswa juga harus 'study oriented' untuk meningkatkan ilmunya. Jadi, kuliah oke, organisasi oke dan semua itu dilakukan untuk memberikan pengaruh yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.
BalasHapusSalam kenal. Veniy anggota ODOP :)
sip,,,terimakasih sudah mampir salam kenal ya,,,
BalasHapus