Pages - Menu

Minggu, 21 Februari 2016

Renungan kasih sayang orang tua









Bismillah

Bicara tentang kasih sayang,semua orang pasti ingin disayang, apalagi kasih sayang itu datang dari orang tua karena ridho allah itu tergantung dari ridha orang tua,jika orang tua sayang dan ridha  sama kita maka allah juga akan sayang dan ridha pada kita, akan tetapi anak muda jaman sekarang suka tidak mempedulikan orang tua,suka membantah,membentak bahkan melawan orang tua. Anak muda zaman sekarang jika dinasehati orang tua suka menghiraukan nya,tak mau mendengarkan nasehat agar menjauhi perbuatan yang kurang bermanfaat,ketika dilarang pulang larut malam,dilarang bergadang,dilarang keluyuran mereka membantah dan melawan dengan berbagai alasan mencari pembenaran bahwa apa yang dilakukan itu tidak ada salahnya,memarahi orang tua jika keinginannya tidak dituruti. Hampir semua remaja mempunyai masalah sama orang tuanya padahal orang tua berbuat seperti itu karena menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Kita tidak boleh sedikit pun membentak dan melawan sama orang tua malah kita harus berbakti kepada orang tua mumpung beliau masih hidup karena kita tidak akan bisa membalas semua jasanya.

Dalam suatu riwayat di kisahkan, pada waktu itu ada seorang sahabat yang ingin membalas kebaikan ibundanya kemudian ia menggondong ibunya pergi haji dan jaraknya nya itu sangat jauh sekitar 6 Mil dan jika ibundanya bergerak sedikit saja maka luka lah kulit sahabat itu, tapi dia terus berkata saya ikhlas ya allah untuk ibunda ku, dia berjalan terus dibawah terik sinar mentari di padang pasir hingga akhirnya ia tiba di ka’bah bahkan ketika tawaf pun ibundanya di gendongnya meskipun punggungnya penuh dengan luka dia tetap ikhlas melakukan hal tersebut untuk bundanya karena dia berfikir mungkin hal tersebut yang bisa dilakukan untuk membalas jasa ibunya, kemudian sahabat tersebut menghampiri rasulullah dan berkata “ya rasulullah saya sudah menggendong ibundaku dari rumah sejauh 6 mil dan kemudian ibundaku saya bawa haji melaksanakan tawaf, sudahkah saya mampu membalas kebaikan ibunda ku”, ternyata rasululaah menjawab” apa yang engkau lakukan masih belum cukup untuk membalas kebaikna ibunda mu”.

Bukankah ibunda kita yang dulu sembilan bulan mengandung dan mengandung kita kemana-mana, bukan kah ibunda kita yang dulu tidak berdaya digendognya setiap hari dengan rasa cinta dan kasih sayang, kemudian pantaskah jika kita sekarang melawan orang tua. Melawa orang tua merupakan sebuah dos besara seperti yang disampaikan rasulullah.

“maukah kalian aku beritahu dosa yang paling besar? Maukah kalian aku beri tahu dosa yang paling besar? Maukah kalian aku beri tahu dosa yang paling besar? “ Kami ( para sahabat ) menjawab, “tentu saja ya rasulullah”, beliau menjawab, yaitu menyekutukan Allah dan berani kepada orangtua”. (Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari mentakhrijkan hadits ini dalam Kitab “Syahadat” bab : apa yang dikatakan dalam saksi palsu)

Sudah berapa lama spanjang hidup kita berani kepada orantua,melawan orangtua,membentak ayah ibu kita ,mengeluarkan kata-kata kasar kepada mereka. Sudah berapa lama sepanjang hidup kita hanya membuat air mata mereka menetes akibat ulah perbuatan kita. Seandainya kita mengalami seperti saudara-saudara kita di palestina ribuan orang menjadi anak yatim piatu mereka tidak punya lagi ayah dan ibu karena telah meninggal dunia akibat kezhaliman Yahudi laknatullah apa yang akan kita rasakan, tapi hari ini meskipun kita mempunyai orangtua malah kita sering menyakitinya bukan menyenangkan hati mereka.

Hari ini kita masih punya ayah dan ibu tapi apa yang sudah kita perbuat untuk mereka, mari kita evaluasi sebulan yang lalu kita sudah melakukan dosa apa kepada mereka, setahun yang lalu engkau pernah melakukan dosa apa kepada mereka, sepanjang hidup kita dosa apa yang telah kita lakukan kepada mereka, apakah kita melupakan kebaikan-kebaikan ibunda kita selama ini,mengandung kita selama 9 bulan tidak pernah mengeluh kemanapun kita dibawa berapa berat perjuangan seorang ibu pada saat itu,ibu kita mual-mual,tidak bisa tidur,tidak bisa menghadapkan tubuhnya kebawah karena kita ada didalamnya bahkan setiap malam ibu dan ayah kita berdoa demi keselamatan kita agar menjadi anak yang soleh dan solehah,berbakti kepada orang tua dan taat kepada tuhannya. Betapa pengasih dan penyayang ayah dan ibu kepada kita.

Ketika sudah sembilan bulan berada dalam kandungan ibu kita harus berjuang untuk melahirkan kita dengan bersimbah darah,dengan rasa sakit dan bahkan ibu kita rela jika meninggal dunia karena melahirkan kita asalkan kita selamat, orang tua lebih mementingkan leselamatan anaknya daripada dirinya sendiri dan mereka sangat bahagia karena kita lahir dengan selamat bersyukur kepada allah atas kelahiran kita. Perjuangan ibu tidak hanya sampai disitu setiap malam kita menangis membuat mereka tidak bisa tidur,kemudian kita belajar berjalan karena mereka lah dengan sabar melatih kita hingga akhirnya bisa berjalan, mereka ajarkan kita berbicara hingga akhirnya kita bisa berbicara, tahun demi tahun dilewati hingga akhirnya sekarang menjadi anak remaja dan dewasa. Setelah kasih sayang yang ayah dan ibu kita berikan sedemikian rupa tak pernah meminta balas dari kita, setelah mereka begitu cinta kepada kita memberikan kasih sayangnya dengan penuh ketuluusan. Apakah  dengan begitu saja setelah kita tumbuh besar melupakan perjuangan orangtua kita? Pantas kah kita  membentak,memarahi mereka? Sudahkah kita membuat mereka bahagia? Apakah kita menunggu orangtua kita tidak ada baru kita mau menyesal dan akan berbuat baik?

Sebelum terlambat berbaktilah kepada orang tua, buatlah mereka bahagia karena kita tidak akan pernah bisa membalas,jasa-jasa mereka,kebaikan-kebaikan mereka, jangan sampai allah murka kepada kita karena perbuatan kita yang selalu menyakiti orang tua kita. Semoga ini menjadi renungan bagi kita semua agar selalu berbakti kepada kedua orangtua.

Ya Allah ya raab ampuni segala dosa kedua orangtua kami sebagaimana mereka mengasuh kami ketika kecil
Ya allah ya raab jadikan hari-harinya penuh kebahagian dan ketentraman
Yaallah yarab jadikan akhir hayat nya khusnul khatimah
Yaallah yaraab ampuni kami jika selama ini sering menyakiti dan melukai hatinya dan sering membuatnya menangis
Ampuni jika kami masih belum bisa menjadi anak yang berbakti kepadanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar