Pages - Menu

Minggu, 21 Februari 2016

Rasa Cemas pada diri seseorang


Setiap orang biasanya pernah merasakan yang namanya cemas,gelisah,was-was,takut gagal,putus asa dan galau . Biasa nya yang paling banyak merasakan hal di atas adalah dari kalangan anak muda meskipun dari kalangan orangtua juga ada, cemas ketika mengalami kesulitan,khawatir dengan masa depan yang belum jelas,galau ketika diputusin pacar,gelisah ketika mengalami ujian, bahkan bisa putus asa dikala beban yang menimpanya begitu berat.Biasanya untuk anak SMA gelisah takut ujian tidak lulus,setelah lulus cemas takut tidak diterima di perguruan negri faforit,setelah  kuliah khawatir bisa dapat pekerjaan atau tidak, masa depan nya terasa suram dan gelam karena dihantui rasa cemas,khawatir,takut dan lain sebagainya.

Persis ketika seseorang ingin pergi kehutan semua bekal di persiapan dengan lengkap, berbekal tas dengan makanan yang lengkap,senjata,dompet tebal dengan uang, akan tetapi jika tidak tau seluk beluk hutan,tidak tau medan didalam hutan,tidak tau bagaimana menaklukan binatang buas maka tentu ia akan merasakan hal-hal diatas,cemas,gelisah,khawatir. Tentu tidak akan ada gunanya bekal yang dibawa,uang banyak tidak tahu mau di apakan, dan bekal makanan yang ia bawa tentu akan habis yang membuat mereka khawatir mau cari makan dimana padahal makanan dihutan melimpah ruah.

Dan mereka juga akan khawatir dengan keselamatan didalam hutan,selalu khawatir akan serangan binatang buas karena mereka tidak tahu bagaimana menaklukan binatang buas. Dan ketika mendapati bukit yang menjulang langsung mengeluh dan putus asa karena tidak tahu ujung perjalanan dan akhirnya lengkaplah sudah kekhawatiran dan ketakutan mereka didalam hutan.
Namun bagi orang yang sudah mengenal seluk beluk isi hutan tentu tidak akan rasa cemas,gelisah,was-was dan rasa takut misal nya Tarzan sang manusia hitan ia selalu gembira dan ceria dalam menghadapi kesulitan, tantangan dan rintangan di dalam hutan karena ia tahu seluk beluk isi hutan, ia selalu gembira tak ada sedikitpun rasa cemas,gelisah,takut dan was-was. Ia berbekal secukupnya karena tahu bahwa dihutan ada makanan yang berlimpah dan ia tak pernah merasa cemas menghadapi binatang buas karena ia tahu bagaimana menaklukan binatang luas,semua yang menyulitkan dan menyengsarakan ternyata mudah saja bagi tarzan karena ia memiliki kunci pokok untuk menghadapi hal tersebut yaitu ilmu atau pengetahuan tentang hutan dan cara mengatasi kesulitan di hutan.

Begitu juga dengan kehidupan yang kita hadapi saat ini jangan berharap memperoleh ketenangan hidup dan kebahagiaan jika kita tidak tahu ilmu nya yang ada malah perasaan cemas setiap hari. Ilmu untuk mengatasi semua ini hanya sattu yaitu ilmu dari yang menciptakan dunia ini. Itulah islam dengan pedoman pokoknya alquran dan sunnah. Semua rahasia kehidupan didunia dan akhirat sudah dijabarkan secara lengkap dalam alquran dan sunnah. Tidak ada satu pun urusan dan masalah didunia ini kecuali sudah ada jalan keluarnya. Jadi jika kehidupan ini masih di hantui rasa cemas yang menengsarakan berarti penyebab inti nya kurang pemahaman ilmu agama dan kurang berpegang teguh terhadap alquran dan hadits.

Oleh karena itu buanglah jauh-jauh rasa cemas,karena rasa cemas hanya buang-buang waktu,membuang-buang energi tubuh dan merusak ibadah kita.  jangan mencemaskan sesuatu yang belum tentu terjadi. Sadarilah hidup ini terlalu singkat, terus kapan kita akan merasakan kebahagiaan jika hari-hari kita dihantui rasa cemas yang akan membuat kita semakin sengsara dan menghilang rasa nikmat yang ada pada diri kita. Cemas menandakan bahwa kurang mantapnya keimanan bahwa segala kejadian yang menimpa kita adalah kehendak dari allah swt.

“tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin allah. Barang siapa yang beriman kepada Nya, niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan allah maha mengetahui segala sesuatu”. (QS.At-Taghhaabun : 11)

Semua yang terjadi atas izin allah,allah tahu yang terbaik buat kita jadi tidak perlu ada kecemasan lagi padi diri kita,buang jauh-jauh rasa cemas pada diri kita dan mantapkan keimanan kita kepada allah bahwa yang terjadi pada diri kita hari ini dan yang akan datang sudah allah tulis di lauhul mahfudz sebelum kita lahir dan ini lah yang terbaik yang allah berikan. Jangan sampai pikiran kita sibuk mecemaskan perbuatan-perbuatan makhluk, dan jangan sampai kita mengharapkan datangnya bantuan-bantuan makhluk, karena tidak ada satu makhluk pun yang bisa mendatangkan manfaat atau mudharat kecuali atas ijin allah.


Wallahua’alam bissawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar