Banyak manusia yang
melakukan dosa baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa
merasa salah dan berdosa dalam mengerjakannya, sedangkan allah maha melihat
semua apa yang dikerjakan manusia di dunia, tetapi meskipun sering melakukan
maksiat jalan hidup mereka sepertinya mulus, tentram dan damai padahal
sebenarnya itu adalah istidraj allah swt.
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah
berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab
baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh. Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin
buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya,
sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu
rezki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah
didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan
keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah
istidraj baginya, bukan karamah, secara beransur Allah menariknya dalam
kebinasaan.
Yang seperti ini biasanya memang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Sebagaimana keterangan berikut:
Yang seperti ini biasanya memang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Sebagaimana keterangan berikut:
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir
menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi
mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Al‘Imran: 178)
Hal ini juga dikabarkan
oleh hadits Nabi dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:
Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada
seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat,
maka itu hanyalah istidraj belaka, lalu Rasulullah membaca: Maka tatkala mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan
semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al An’am: 44).
(HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq
Musnad Ahmad No. 17311)
Berhati-hati lah jika seseorang
sering melakukan maksiat tanpa ada perasaan berdosa tetapi allah biarkan itu
semua dengan cara memberikan kekayaan melimpah,rumah mewah,istri cantik dan
kesenangan duniawi lainnya, itu adalah tanda bahwa allah sudah tidak lagi
mencintai mereka karena perbuatan dosa yang dilakukakan, pada akhirnya allah
akan cabut semua kekayaan dan harta yang dimiliki dengan cara-cara yang allah
kehendaki, bisa saja dengan memberikan masalah-masalah yang bertubi-tubi pada
hidupnya, misalnya dengan cara salah satu keluarganya sakit sehingga dibawa
kerumah sakit dan membutuhkan biaya yng sangat mahal sehingga menghabiskan
kekayaan nya atau dengan cara anaknya menjadi anak yang durhaka,membuat aib
keluarga, itulah istidraj allah. Wallahua’alam Bissawab. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar