Pages - Menu

Sabtu, 13 Februari 2016

Istidraj

Banyak manusia yang melakukan dosa baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa merasa salah dan berdosa dalam mengerjakannya, sedangkan allah maha melihat semua apa yang dikerjakan manusia di dunia, tetapi meskipun sering melakukan maksiat jalan hidup mereka sepertinya mulus, tentram dan damai padahal sebenarnya itu adalah istidraj allah swt.
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh. Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu rezki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara beransur Allah menariknya dalam kebinasaan.

Yang seperti ini biasanya memang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Sebagaimana keterangan berikut:

Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Al‘Imran: 178)

Hal ini juga dikabarkan oleh hadits Nabi dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:

Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka, lalu Rasulullah membaca: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al An’am: 44). (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311)

Berhati-hati lah jika seseorang sering melakukan maksiat tanpa ada perasaan berdosa tetapi allah biarkan itu semua dengan cara memberikan kekayaan melimpah,rumah mewah,istri cantik dan kesenangan duniawi lainnya, itu adalah tanda bahwa allah sudah tidak lagi mencintai mereka karena perbuatan dosa yang dilakukakan, pada akhirnya allah akan cabut semua kekayaan dan harta yang dimiliki dengan cara-cara yang allah kehendaki, bisa saja dengan memberikan masalah-masalah yang bertubi-tubi pada hidupnya, misalnya dengan cara salah satu keluarganya sakit sehingga dibawa kerumah sakit dan membutuhkan biaya yng sangat mahal sehingga menghabiskan kekayaan nya atau dengan cara anaknya menjadi anak yang durhaka,membuat aib keluarga, itulah istidraj allah. Wallahua’alam Bissawab. .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar