Pages - Menu

Senin, 08 Februari 2016

Belajar menulis



Menulis bagi sebagian orang adalah sebuah hobi,sehingga tiada hari tanpa menulis dan hari-harinya disibukan dengan menulis. Menulis sebenarnya  meruapakan subuah seni berbahasa bagaimana menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan sehingga menjadi bahasa yang indah yang ketika orang membaca membuat tertarik dan terinspirasi karena perpaduan kata yang ditulis menjadi sebuah kalimat yang indah dan penuh makna.

Seseorang yang suka menulis akan mempunyai targetan-targetan tertentu dalam membuatan tulisan,dalam sehari berapa lembar yang harus ditulis sehingga akan produktif menghasilkan tulisan-tulisan  karena setiap ide yang di jumpai akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Seseorang yang suka menulis adalah mereka yang rajin membaca,berdiskusi dan sharing dengan sesama karena mereka haus akan ilmu,dan mereka sadar bahwa membaca merupakan salah satu sumber ide dalam menulis,karena membaca adalah jendala ilmu sehingga ketika rajin membaca akan banyak ilmu dan wawasan yang diperoleh dan tentu akan mempunyai banyak ide dan gagasan yang bisa ditulis.

Akan tetapi kenyataan hari ini khusunya di kalangan pelajar baik mahasiswa maupun siswa masih sedikit yang suka menulis itu dapat terlihat sedikitnya karya tulis yang dihasilkan bahkan ada yang tidak pernah membuat karya tulis,hal ini kenapa bisa terjadi? Salah satu penyebabnya karena kurangnya budaya membaca sehinnga pikiran terasa kosong dan pembicaraanpun sering kurang berbobot,inilah dampak dari kurangnya membaca, kurang memperkaya otak dengan bacaan-bacaan bergizi.

Di zaman moderenisasi ini budaya membaca dan menulis sudah  jarang diminati oleh para anak muda karena mereka lebih disibukan dengan teknologi, mereka sibuk dengan laptop, Hp dan Gadget nya setiap hari, mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan Hp  bermain Game online,Facebook,Whatssapp dan sebangsanya dibandingkan dengan membaca dan menulis, sehingga wajar kurang produktif dalam menulis.

Yang perlu di ketahui bahwa kegemilangan peradaban itu terletak pada kebiasaan membaca dan menulis rakyatnya. Pembicaraan tentang Andalusia tak pernah lekang oleh waktu, karena ulama-ulama ketika itu gandrung sekali menulis. Begitupun peradaban gemilang di Baghdad pada masa kejayaan Khilafah Abbasiyah, karena ulama-ulama dan para ilmuwan yang sungguh produktif dalam menulis. Jika mereka produktif menulis, pastilah jauh lebih produktif dalam membaca.

Seorang penulis berkata bahwa sesungguhnya menulis adalah membaca, dan membaca adalah menulis. Ketika kita menulis, kita sedang membacakan kembali apa yang terdata di pikiran kita. Ketika kita membaca, kita sedang menuliskan di pikiran kita atas apa yang kita baca. Maka kedua hal ini adalah hal yang tidak mungkin terpisahkan. Ibarat dua keping mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan.

Oleh karena itu buat yang masih malas dalam membuat sebuah tulisan yuk..mulai sekarang rajin membaca sehingga mempunyai banyak ide dan wawasan sehingga lebih produktif khusunya dalam membuat karya tulis.


Wallahua’alamBissawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar