Menulis bagi sebagian orang adalah sebuah hobi,sehingga tiada hari tanpa menulis dan hari-harinya disibukan dengan menulis. Menulis sebenarnya meruapakan subuah seni berbahasa bagaimana menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan sehingga menjadi bahasa yang indah yang ketika orang membaca membuat tertarik dan terinspirasi karena perpaduan kata yang ditulis menjadi sebuah kalimat yang indah dan penuh makna.
Seseorang yang suka
menulis akan mempunyai targetan-targetan tertentu dalam membuatan tulisan,dalam
sehari berapa lembar yang harus ditulis sehingga akan produktif menghasilkan
tulisan-tulisan karena setiap ide yang
di jumpai akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Seseorang yang suka
menulis adalah mereka yang rajin membaca,berdiskusi dan sharing dengan sesama
karena mereka haus akan ilmu,dan mereka sadar bahwa membaca merupakan salah
satu sumber ide dalam menulis,karena membaca adalah jendala ilmu sehingga
ketika rajin membaca akan banyak ilmu dan wawasan yang diperoleh dan tentu akan
mempunyai banyak ide dan gagasan yang bisa ditulis.
Akan tetapi kenyataan
hari ini khusunya di kalangan pelajar baik mahasiswa maupun siswa masih sedikit
yang suka menulis itu dapat terlihat sedikitnya karya tulis yang dihasilkan
bahkan ada yang tidak pernah membuat karya tulis,hal ini kenapa bisa terjadi? Salah
satu penyebabnya karena kurangnya budaya membaca sehinnga pikiran terasa kosong
dan pembicaraanpun sering kurang berbobot,inilah dampak dari kurangnya membaca,
kurang memperkaya otak dengan bacaan-bacaan bergizi.
Di zaman moderenisasi
ini budaya membaca dan menulis sudah jarang diminati oleh para anak muda karena
mereka lebih disibukan dengan teknologi, mereka sibuk dengan laptop, Hp dan
Gadget nya setiap hari, mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan Hp bermain Game online,Facebook,Whatssapp dan
sebangsanya dibandingkan dengan membaca dan menulis, sehingga wajar kurang
produktif dalam menulis.
Yang perlu di ketahui
bahwa kegemilangan peradaban itu terletak pada kebiasaan membaca dan menulis
rakyatnya. Pembicaraan tentang Andalusia tak pernah lekang oleh waktu, karena
ulama-ulama ketika itu gandrung sekali menulis. Begitupun peradaban gemilang di
Baghdad pada masa kejayaan Khilafah Abbasiyah, karena ulama-ulama dan para
ilmuwan yang sungguh produktif dalam menulis. Jika mereka produktif menulis,
pastilah jauh lebih produktif dalam membaca.
Seorang penulis berkata
bahwa sesungguhnya menulis adalah membaca, dan membaca adalah menulis. Ketika
kita menulis, kita sedang membacakan kembali apa yang terdata di pikiran kita.
Ketika kita membaca, kita sedang menuliskan di pikiran kita atas apa yang kita
baca. Maka kedua hal ini adalah hal yang tidak mungkin terpisahkan. Ibarat dua
keping mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan.
Oleh karena itu buat yang
masih malas dalam membuat sebuah tulisan yuk..mulai sekarang rajin membaca
sehingga mempunyai banyak ide dan wawasan sehingga lebih produktif khusunya
dalam membuat karya tulis.
Wallahua’alamBissawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar